Luasnya daerh pendudukan Jepang membuat Jepang memerlukan tenaga kerja
yang begitu besar. Tenaga kerja ini dibutuhkan untuk membangun kubu
pertahanan, lapangan udara darurat, gudang bawah tanah, jalan raya dan
jembatan. Tenaga tenaga kerja ini diambilkan dari penduduk Jawa yang
cukup padat. Para tenaga kerja ini dipaksa yang popular di sebut denga
Romusa. Jejaring tentara Jepang untuk menjalankan romusha hingga ke desa
desa. Dalam catatan buku ini, setidaknya ada 300.000 tenaga romusha
yang dikirim ke berbagai negara di Asia Tenggara, 70.000 orang
diantaranya dalam kondisi menyedihkan da berakhir dengan kematian.
Para romusa juga melibatkan kaum perempuan. Mereka dibujuk rayu di
iming iming mendapatkan pekerjaan, namun mereka di bawa ke kamp kamp
tertutup untuk dijadikan wanita penghibur (Jugun Ianfu).
Romusa juga melibatkan tokoth tokoh pergerakan waktu itu. Mereka dipaksa
oleh Jepang untuk menjadi tenaga tenaga paksa tersebut. diantara para
romusa yang berasal dari tokoh pergerakan adalah Soekarno dan Otto
Iskandardinata. Mereka berdua dipaksan tentara pendudukan Jepang untuk
membuat lapangan udara darurat.
Jepang melakukan rekruitmen calon calon romusa, pola tingkatan, serta
alokasi tenaga kerja paksa ini. Basis paparannya melihat praktik romusa
dan proyek proyeknya di Gunung Madur dan sekitar Banten. Namun pada saat
yang sama, Jepang berhasil memanipulasi keberadaan romusa ini ke dunia
internasional. Untuk menyamarkan keberadaan romusa, Jepang memperhasul
istilah romusa dengan "pekerja ekonomi" atau pahlawan pekerja.
Pada pertengahan tahun 1943, para romusa semakin di eksploitasi oleh
Jepang. Karena kekalahan Jepang pada Perang Pasifik, Romusa romusa ini
digunakan sebagai tenaga swasembada untuk mendukung perang secara
langsung. Karena disetiap angkatan perang Jepang membutuhkan tenaga
tenaga kerja paksa ini untuk mengefisiensikan biaya perang Jepang. Pada
situasi seperti ini, permintaan terhadap romusa semakin tak terkendali.
Jika kita melihat angka tahunnya, proyek romusa di Indonesia
berjalan dalam tempo dua tahun. Bukanlah waktu yang pendek untuk
menghasilkan penderitaan dan kematian sebagaimana yang terungkap dalam
data diatas. Barulah pada tahun 1945, Hindia Belanda merdeka menjadi
Indonesia, serta mengakhiri proyej dan impian kolonialisasi Jepang.
Romusha adalah panggilan bagi orang Indonesia yang dipekerjakan secara
paksa pada masa penjajahan Jepang di indonesia dari tahun 1942 hingga
1945. Kebanyakan romusha adalah petani, dan sejak Oktober 1943 pihak
Jepang mewajibkan para petani menjadi romusha. Jumlah orang-orang yang
menjadi romusha tidak diketahui pasti-perkiraan yang ada bervariasi dari
4-10 juta.
0 komentar:
Posting Komentar