Sekilas tentang becak
Bentuk becak yang kita kenal berasal dari Tiongkok dan kata becak (betjak) juga berasal dari Tiongkok, bee (kuda) dan tja (gerobak) atau berarti kuda gerobak. Masuk ke Indonesia pertama kali pada awal abad ke-20 untuk keperluan pedagang Tionghoa mengangkut barang. Di tahun 1937, demikian tertulis dalam Star Weekly, becak dikenal dengan nama “roda tiga” dan kata betjak/betja/beetja baru digunakan pada 1940 ketika becak mulai digunakan sebagai kendaraan umum.
BECAK VELOTAXI
Setelah diperkenalkan di Berlin, ternyata kota-kota besar lain di Jerman dan Eropa lainnya, bahkan Jepang, juga tertarik. Duesseldorf, Vienna, hingga Kyoto langsung tertarik pada konsep Velotaxi yang ramah lingkungan. Kini tak hanya kota-kota di Jerman mempunyai Velotaxi, tapi juga di kota-kota lain di Eropa bahkan Jepang. Dimulai oleh Kyoto di tahun 2002, kemudian berlanjut ke Tokyo, Osaka, hingga ke Fukuoka di tahun 2006. Fukuoka menjadi kota ke-15 di Jepang yang memberlakukan Velotaxi.
Pada perkembangannya, turis pun tertarik pada kendaraan yang dioperasikan oleh Velotaxi GmBH, maka kendaraan ini pun jadi andalan di musim libur seperti pada musim panas. Bagi kota-kota di negara maju itu, kendaraan ini menjadikan mereka lebih pede menyebut diri sebagai kota metropolitan, kota yang ramah pada lingkungan. Bagi dunia periklanan, Velotaxi merupakan media iklan yang efektif. Di Berlin, bahkan produk sebesar Esprit atau pusat belanja C&A pun beriklan di Velotaxi.
BECAK JERMAN
Autoevolution pada Kamis 18 November 2010, menyatakan bahwa becak bertenaga listrik tanpa onthel ini diciptakan untuk ajang Los Angeles Design Challenge, sebuah kompetisi kendaraan dengan berat maksimum 454 kg. Dibuat oleh perusahaan Advanced Design Studio di Tokyo, kendaraan ini dapat menampung dua penumpang.
Kendaraan ini menggunakan bahan-bahan alami seperti mobil konsep Mercedes Biome. Bingkai terbuat dari serat karbon dan material komposit organik, sementara pintu-pintu dan jendela terbuat dari polikarbonat dan atap panorama menggunakan bahan organik yang fleksibel. Becak ini dilengkapi dua motor listrik yang masing-masing memproduksi tenaga 27 hp. Arus listrik disimpan pada baterai lithium-ion yang dipasang di bagian belakang kendaraan.
BECAK NEPAL
Selain kendaraan bermotor, becak ternyata juga ada yang bertenaga hybrid. Di Kathmandu, Nepal, ada becak hybrid, yaitu becak yang bisa digenjot manusia dan juga bisa digerakkan dengan tenaga angin.
BECAK TENAGA SURYA (Asli Indonesia)
Becak listrik tenaga surya. Dua mahasiswa Politeknik Elektronika Institut Teknologi Sepuluh November menciptakan becak listrik yang memanfaatkan tenaga surya dan motor penggerak.
"Kalau listriknya penuh akan dapat digunakan perjalanan oleh dua orang sejauh 15 kilometer dengan kecepatan 10-20 kilometer per jam," kata salah seorang perancang becak listrik, Muhammad Effendy, kepada ANTARA di Surabaya, Kamis.
Didampingi rekannya Muhammad Nasir Fanani yang sama-sama semester enam Jurusan Elektronika, ia mengemukakan hal itu di sela-sela "Final Project Competition 2010" di Gedung D4 Politeknik Elektronika Institut Teknologi Sepuluh November.
Menurut dia, tenaga surya untuk menghasilkan listrik yang menggerakkan becak listrik itu berasal dari solar sel ukuran 50 WP yang menghasilkan daya listrik 2 Amphere atau 19 volt. "Kalau energi surya tidak ada karena musim hujan, maka daya listriknya dapat dihasilkan dengan menggerakkan generator (motor penggerak) secara manual melalui pedal yang ada selama tiga jam," katanya.
Namun, katanya, bila tidak mau memakai cara manual, maka bisa diisi dengan aliran listrik. Ditanya kemungkinan becak listrik itu diaplikasikan kepada tukang becak yang sud`h memiliki becak, ia mengatakan aplikasi dapat menggunakan satu solar sel dan aki kecil.
0 komentar:
Posting Komentar