
Siapa yang suka dengan kotoran (tinja) kita sendiri, terlihat menjijikan
dan jorok. Dunia teknologi tidak memandang seperti itu, bahkan terdapat
potensi luar biasa pada hasil produksi manusia ini. Kita mengetahui
bahwa isu kekurangan bahan bakar minyak pada masa depan akan terjadi,
sehingga negara-negara maju sudah mulai melakukan penelitian untuk
menggantikan masalah kekurangan BBM pada masa depan, salah satunya
adalah produksi energi alternatif berbahan dasar kotoran manusia, yang
sering disebut biofuel / bio-oil. Dan ini adalah bisnis yang sangat
besar dimasa mendatang, bahkan salah satu kota di Amerika sudah
melakukan tender bagi para perusahaan swasta, untuk mempunyai hak bagi
pengolahan dari faces / kotoran manusia satu kota.
Adalah kota San Antonio , Amerika Serikat yang memulai proyek berskala kota tersebut. Skala produksi kotoran manusia yang disebut bio-solid berkisar 140.000 ton per tahun, akan menghasilkan sekitar 1,5 juta kaki kubik (sekitar 42.475,2699 meter kubik) gas setiap harinya. Gas methane yang dihasilkan dapat digunakan sebagai sumber energi tungku untuk memasak, bahan bakar penggerak pembangkit listri dan sebagai pengganti bahan bakar kendaraan dimasa mendatang. Pihak swasta dan Pemerintah akan bekerjasama dalam proyek untuk bisa menjernihan gas, mengurangi kandungan air, menghilangkan kandungan kandungan gas karbondioksida, sehingga gas tersebut pada masa mendatang akan bisa dijual pada pasar terbuka.

Adalah kota San Antonio , Amerika Serikat yang memulai proyek berskala kota tersebut. Skala produksi kotoran manusia yang disebut bio-solid berkisar 140.000 ton per tahun, akan menghasilkan sekitar 1,5 juta kaki kubik (sekitar 42.475,2699 meter kubik) gas setiap harinya. Gas methane yang dihasilkan dapat digunakan sebagai sumber energi tungku untuk memasak, bahan bakar penggerak pembangkit listri dan sebagai pengganti bahan bakar kendaraan dimasa mendatang. Pihak swasta dan Pemerintah akan bekerjasama dalam proyek untuk bisa menjernihan gas, mengurangi kandungan air, menghilangkan kandungan kandungan gas karbondioksida, sehingga gas tersebut pada masa mendatang akan bisa dijual pada pasar terbuka.
Dari 90 % limbah kota akan didaur ulang, kandungan air digunakan sebagai irigasi, kandungan solid (ampas dari kotoran) digunakan sebagai pupuk kompos disamping gas methane yang akan dimurnikan sebagai komoditi utamanya.

Bagaimana dengan negara kita ? Kampung Jetis Pasiraman, Gondokusuman,
Yogyakarta, sudah melakukan hal serupa walaupun masih bersekala kampung
bukan kota. Ide pemanfaatan feces jadi sumber energi , gas methane, dari
hal yang sederhana, yaitu keinginan warga setempat untuk membuat
pembuangan limbah rumah yang sehat, yang dahulu langsung dialirkan
langsung ke sungai code sehinga menyebarkan bau yang tidak sedap dan
mencemari lingkungan. Sekarang disamping membuat kampung menjadi bersih
dan sehat, 52 kepala keluarga atau sekitar 250 orang sudah memakai
biogas tersebut, mengurangi belaja pembelian gas elpiji atau minyak
tanah.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Rukun Warga 08 Kelurahan Petojo Utara, Jakarta Pusat, Pondok Pesantren Darul Quran dan beberapa daerah lain yang sudah melirik pemakaian limbah manusia ini menjadi bermanfaat.
Jadi tidaklah heran di masa depan kotoran kita pun akan diperebutkan, disamping lahan-lahan pertanian yang digunakan untuk menghasilkan produk tanaman penghasil bio-fuel. Indonesia , negara yang berpenduduk besar, dan memiliki kondisi tanah yang subur , seharusnya harus mulai menjaga diri, dimasa depan negara kita bisa menjadi penghasil gas methane terbesar dunia kalau mau … (semoga mimpi jadi kenyataan). Para entrepreneur mari peluang yang besar ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin.
0 komentar:
Posting Komentar