Hari Natal - Hari Natal 2012 - Ucapan Selamat Hari Natal 2012 - Ucapan Selamat Natal - Ucapan Selamat Natal Dan Tahun Baru - Ucapan Selamat Natal Bahasa Inggris - Natal Dan Tahun Baru 2013
Selamat Hari Natal,..
Berikut ini saya rangkum beberapa pemahaman atau sekedar wawasan tentang
natal, yang saya kutip dari id.wikipedia.org/wiki/Natal. Selamat
menyimak;
Etimologi
Kata “natal” berasal dari ungkapan bahasa Latin Dies Natalis (Hari
Lahir). Dahulu juga dipakai istilah Melayu-Arab Maulid atau Milad. Pada
negara-negara yang berbahasa Arab, hari raya ini disebut dengan Idul
Milad. Dalam bahasa Inggris perayaan Natal disebut Christmas, dari
istilah Inggris kuno Cristes Maesse (1038) atau Cristes-messe (1131),
yang berarti Misa Kristus. Christmas biasa pula ditulis Χ'mas, suatu
penyingkatan yang cocok dengan tradisi Kristen, karena huruf X dalam
bahasa Yunani merupakan singkatan dari Kristus atau dalam bahasa Yunani
Chi-Rho.
Dalam Alkitab bahasa Indonesia sendiri tidak dijumpai kata "Natal", yang ada hanya kelahiran Yesus.
Kelahiran Yesus menurut Alkitab
Cerita kelahiran Yesus dalam Injil Perjanjian Baru ditulis dalam kitab
Matius (Matius 1:18-2:23) dan Lukas (Lukas 2:1-21). Menurut Lukas, Maria
mengetahui dari seorang malaikat bahwa dia telah mengandung dari Roh
Kudus tanpa persetubuhan. Setelah itu dia dan suaminya Yusuf
meninggalkan rumah mereka di Nazaret untuk berjalan ke kota Betlehem
untuk mendaftar dalam sensus yang diperintahkan oleh Agustus, Kaisar
Romawi pada saat itu. Karena mereka tidak mendapat tempat untuk menginap
di kota itu, bayi Yesus dibaringkan di sebuah palungan (malaf)[1][2].
Kelahiran Kristus di Betlehem Efrata, Yudea, di kampung halaman Daud,
nenek moyang Yusuf, memenuhi nubuat nabi Mikha (Mikha 5:1-2). (Di Israel
purba mereka mengenal ada dua kota Betlehem, kota Betlehem satunya lagi
berada di tanah Zebulon.)
Matius mencatat silsilah dan kelahiran Yesus dari seorang perawan, dan
kemudian beralih ke kedatangan orang-orang majus dari Timur -- yang
diduga adalah Arabia atau Persia -- untuk melihat Yesus yang baru
dilahirkan. Orang-orang bijak tersebut mula-mula tiba di Yerusalem dan
melaporkan kepada raja Yudea, Herodes Agung, bahwa mereka telah melihat
sebuah bintang -- yang sekarang disebut Bintang Betlehem -- menyambut
kelahiran seorang raja. Penelitian lebih lanjut memandu mereka ke
Betlehem Yudea dan rumah Maria dan Yusuf. Mereka mempersembahkan emas,
kemenyan, dan mur kepada bayi Yesus. Ketika bermalam, orang-orang majus
itu mendapatkan mimpi yang berisi peringatan bahwa Raja Herodes
merencanakan pembunuhan terhadap anak tersebut. Karena itu mereka
memutuskan untuk langsung pulang tanpa memberitahu Herodes suksesnya
misi mereka. Matius kemudian melaporkan bahwa keluarga Yesus kabur ke
Mesir untuk menghindari tindakan Raja Herodes yang memutuskan untuk
membunuh semua anak di bawah dua tahun di Betlehem untuk menghilangkan
saingan terhadap kekuasaannya. Setelah kematian Herodes, Yesus dan
keluarga kembali dari Mesir, tetapi untuk menghindar dari raja Yudea
baru (anak Herodes Agung, yakni Herodes Arkhelaus) mereka pergi ke
Galilea dan tinggal di Nazaret.
Sisi lain dari cerita kelahiran Yesus yang disampaikan oleh kitab Injil
Lukas adalah penyampaian berita itu oleh para malaikat kepada para
gembala. Dalam Injil Matius dicatat bahwa ada orang-orang Majus dari
Timur datang ke Yudea karena melihat sebuah bintang yang besar bersinar
di atas wilayah Yerusalem. Mereka mengikuti bintang itu hingga ke kota
Betlehem, tempat kelahiran Yesus. Beberapa astronom dan sejarawan telah
berusaha menjelaskan gabungan sejumlah peristiwa angkasa yang dapat
ditelusuri yang mungkin dapat menerangkan penampakan bintang raksasa
yang tidak pernah dilihat sebelumnya itu, pendapat yang paling kuat
adalah dari Johannes Kepler, yang menerangkan bahwa Bintang Natal atau
Bintang Betlehem itu secara astronomik adalah konjungsi planet Jupiter
dan Saturnus pada konstalasi Pisces. Dan konjungsi ini memang benar
terjadi pada bulan Desember tahun 7 SM. Mula-mula orang-orang Majus itu
bertanya-tanya kepada penduduk Yerusalem, kemudian mereka dibawa
menghadap raja Herodes. Raja Herodes bertanya kepada `hli kitab, di mana
Mesias akan dilahirkan. Berdasarkan Alkitab, Mesias akan dilahirkan di
Betlehem dan informasi ini dipakai untuk membantu para orang majus
mengetahui letak di mana Yesus dilahirkan. Herodes minta akan setelah
bertemu bayi itu agar mereka kemudian dapat melaporkan kepada Herodes.
Tetapi karena mengetahui niat Herodes yang jahat , para orang majus
tidak kembali melaporkan kepada Herodes.
Asal-mula peringatan Natal
Peringatan hari kelahiran Yesus tidak pernah menjadi perintah Kristus
untuk dilakukan. Cerita dari Perjanjian Baru tidak pernah menyebutkan
adanya perayaan hari kelahiran Yesus dilakukan oleh gereja awal. Klemens
dari Aleksandria mengejek orang orang yang berusaha menghitung dan
menentukan hari kelahiran Yesus. Dalam abad abad pertama hidup
kerohanian anggota anggota jemaat lebih diarahkan kepada kebangkitan
Yesus. Natal tidak mendapat perhatian. Perayaan hari ulang tahun umumnya
– terutama oleh Origenes – dianggap sebagai suatu kebiasaan kafir:
orang orang seperti Firaun dan Herodes yang merayakan hari ulang tahun
mereka. Orang Kristen tidak berbuat demikian: orang Kristen merayakan
hari kematiannya sebagai hari ulang tahunnya. Tetapi di sebelah Timur
orang telah sejak dahulu memikirkan mukjizat pemunculan Allah dalam rupa
manusia. Menurut tulisan tulisan lama suatu sekte Kristen di Mesir
telah merayakan "pesta Epifania" (pesta Pemunculan Tuhan) pada tanggal 4
Januari. Tetapi yang dimaksudkan oleh sekte ini dengan pesta Epifania
ialah munculnya Yesus sebagai Anak Allah – yaitu pada waktu Ia dibaptis
di sungai Yordan. Gereja sebagai keseluruhan bukan saja menganggap
baptisan Yesus sebagai Epifania, tetapi terutama kelahiran-Nya di dunia.
Sesuai dengan anggapan ini Gereja Timur merayakan pesta Epifania pada
tanggal 6 Januari sebagai pesta kelahiran dan pesta baptisan Yesus.
Perayaan kedua pesta ini berlangsung pada tanggal 5 Januari malam
(menjelang tanggal 6 Januari) dengan suatu tata ibadah yang indah, yang
terdiri dari Pembacaan Alkitab dan puji pujian. Ephraim dari Syria
menganggap Epifania sebagai pesta yang paling indah. Ia katakan: “Malam
perayaan Epifania ialah malam yang membawa damai sejahtera dalam dunia.
Siapakah yang mau tidur pada malam, ketika seluruh dunia sedang berjaga
jaga?” Pada malam perayaan Epifania semua gedung gereja dihiasi dengan
karangan bunga. Pesta ini khususnya dirayakan dengan gembira di gua
Betlehem, tempat Yesus dilahirkan.
Sejarah
Perayaan Natal baru dimulai pada sekitar tahun 200 M di Aleksandria
(Mesir). Para teolog Mesir menunjuk tanggal 20 Mei tetapi ada pula pada
19 atau 20 April. Di tempat-tempat lain perayaan dilakukan pada tangal 5
atau 6 Januari; ada pula pada bulan Desember. Perayaan pada tanggal 25
Desember dimulai pada tahun 221 oleh Sextus Julius Africanus, dan baru
diterima secara luas pada abad ke-5. Ada berbagai perayaan keagamaan
dalam masyarakat non-Kristen pada bulan Desember. Dewasa ini umum
diterima bahwa perayaan Natal pada tanggal 25 Desember adalah penerimaan
ke dalam gereja tradisi perayaan non-Kristen terhadap (dewa) matahari:
Solar Invicti (Surya tak Terkalahkan), dengan menegaskan bahwa Yesus
Kristus adalah Sang Surya Agung itu sesuai berita Alkitab (lihat
Maleakhi 4:2; Lukas 1:78; Kidung Agung 6:10).
Tanggal
Ada pendapat yang berkata bahwa tanggal 25 Desember bukanlah tanggal
hari kelahiran Yesus.[rujukan?] Pendapat ini diperkuat berdasarkan
kenyataan bahwa pada malam tersebut para gembala masih menjaga dombanya
di padang rumput. (Lukas 2:8). Pada bulan Desember tidak mungkin para
gembala masih bisa menjaga domba-dombanya di padang rumput sebab musim
dingin pada saat tersebut telah tiba jadi sudah tidak ada rumput yang
tumbuh lagi. Para pendukung tanggal kelahiran bulan Desember berpendapat
meski musim dingin, domba-domba tetap tinggal di kandangnya di padang
rumput dan tetap dijaga oleh gembala, dan meski tidak ada rumput, padang
rumput tetaplah disebut padang rumput. Ada juga pendapat yang berkata
bahwa perayaan Natal bersumber dari tradisi Romawi pra-Kristen,
peringatan bagi dewa pertanian Saturnus jatuh pada suatu pekan di bulan
Desember dengan puncak peringatannya pada hari titik balik musim dingin
(winter solstice) yang jatuh pada tanggal 25 Desember dalam kalender
Julian. Pering`tan yang disebut Saturnalia tersebut merupakan tradisi
sosial utama bagi bangsa Romawi. Agar orang-orang Romawi dapat menganut
agama Kristen tanpa meninggalkan tradisi mereka sendiri, atas dorongan
dari kaisar Kristen pertama Romawi, Konstantin I, Paus Julius I
memutuskan pada tahun 350 bahwa kelahiran Yesus diperingati pada tanggal
yang sama. Namun pandangan ini disanggah oleh Gereja Ritus Timur,
karena Gereja Ritus Timur sudah merayakan kelahiran Yesus sejak abad
ke-2, sebelum Gereja di Roma menyatakan perayaan Natal pada tanggal 25
Desember. Oleh karena itu, ada beberapa aliran Kristen yang tidak
merayakan tradisi Natal karena dianggap berasal dari tradisi kafir
Romawi, yaitu aliran Gereja Yesus Sejati, Gereja Masehi Advent Hari
Ketujuh, Gereja Baptis Hari Ketujuh, Perserikatan Gereja Tuhan, kaum
Yahudi Mesianik, dan Gereja Jemaat Allah Global Indonesia. Saksi-Saksi
Yehuwa juga tidak merayakan Natal. Ada sejumlah naskah kuno yang
mencatat bahwa Yesus ditempatkan di rahim Maria tanggal 25 Desember.[3]
Penafsiran Kitab Hagai mengindikasikan tanggal itu merupakan tanggal
datangnya Yesus ke dalam rahim Maria, yaitu Hagai 2:18-20:
"Perhatikanlah mulai dari hari ini dan selanjutnya--mulai dari hari yang
kedua puluh empat bulan kesembilan. Mulai dari hari diletakkannya dasar
bait TUHAN perhatikanlah apakah benih masih tinggal tersimpan dalam
lumbung, dan apakah pohon anggur dan pohon ara, pohon delima dan pohon
zaitun belum berbuah? Mulai dari hari ini Aku akan memberi berkat! ”
Tanggal 24 bulan ke-9 (Kislev) dalam kalender Yahudi jatuh sekitar
tanggal 25 Desember dalam kalender Gregorian. Meskipun kapan Hari Natal
jatuh masih menjadi perdebatan, agama Kristen pada umumnya sepakat untuk
menetapkan Hari Natal jatuh setiap tanggal 25 Desember dalam Kalender
Gregorian ini didasari atas kesadaran bahwa penetapan hari raya liturgis
lain seperti Paskah dan Jumat Agung tidak didapat dengan pendekatan
tanggal pasti namun hanya berupa penyelenggaraan kembali acara-acara
tersebut dalam satu tahun liturgi, yang bukan mementingkan ketepatan
tanggalnya namun esensi atau inti dari setiap peringatan tersebut untuk
dapat diwujudkan dari hari ke hari. Tahun kalender Masehi diciptakan
pada abad ke-6 oleh seorang biarawan yang bernama Dionysius Exignus.
Tahun Masehi yang kita gunakan sekarang ini disebut juga anno Domini
(Tahun Tuhan). Bagaimana ia bisa mengetahui bahwa Tuhan Yesus dilahirkan
pada tahun 1 SM? Ia mengambil data dari catatan sejarah yang menyatakan
bahwa pada tahun 754 kalender Romawi itu adalah tahun ke 15 dari
pemerintahan Kaisar Tiberius seperti yang tercantum di Lukas 3:1-2. Data
inilah yang dijadikan patokan olehnya untuk mengawali tahun 1 SM. Di
samping itu ia juga mengambil data dari Lukas 2:1-2 yang menyatakan
bahwa Kirenius (Gubenur dari Siria) pertama kali menjalankan program
sensus. Walaupun demikian masih juga orang yang meragukannya, sebab
menurut sejarahwan Yahudi yang bernama Flavius Yosefus, raja Herodes
meninggal dunia pada tahun 4 SM sehingga konsekuensinya tanggal lahir
Yesus harus dimundurkan sebanyak empat tahun. Tapi teori ini pun tidak
benar, sebab ia menganalisa tahun tersebut berdasaran adanya gerhana
bulan pada tahun saat Herodes meninggal dunia yang terjadi di Yerusalem
pada tanggal 13 Maret tahun 4 SM.
Tradisi
Banyak tradisi perayaan Natal di barat yang merupakan pengembangan
kemudian dengan menyerap unsur berbagai kebudayaan. Pohon natal di
gereja atau di rumah-rumah mungkin berhubungan dengan tradisi Mesir,
atau Ibrani kuno. Ada pula yang menghubungkannya dengan pohon khusus di
taman Eden (lihat Kejadian 2:9). Tetapi dalam kehidupan pra-Kristen
Eropa memang ada tradisi menghias pohon dan menempatkannya dalam rumah
pada perayaan tertentu. Tradisi “Pohon Terang” modern berkembang dari
Jerman pada abad ke-18.[4] Terdapat pula tradisi mengirim Kartu Natal,
yang dimulai pada tahun 1843 oleh John Callcott Horsley dari Inggris.
Biasanya dengan gambar yang berhubungan dengan kisah kelahiran Yesus
Kristus dan disertai tulisan: Selamat Hari Natal dan Tahun Baru. Dewasa
ini orang memakai teknologi informasi (email) berkirim kartu Natal
elektronik. Juga dalam rangka perayaan Natal dikenal di Indonesia
tradisi Sinterklaas, yang berasal dari Belanda. Tradisi yang dirayakan
pada tanggal 6 Desember ini, berhubungan dengan St. Claus (Santa
Nikolas), seorang tokoh legenda, yang mengunjungi rumah anak-anak pada
malam dengan kereta salju terbang ditarik beberapa ekor rusa kutub
membagi-bagi hadiah.
Dalam dunia modern, perayaan Natal secara sekuler lebih menekankan aspek
saling memberi hadiah Natal, sehingga ada yang beranggapan Santa
Nikolas makin lebih penting daripada Yesus Kristus. Dalam tradisi
Sinterklass Belanda – tokoh yang digambarkan oleh suatu iklan minuman
Amerika sejak tahun 1931 sebagai seorang tua gendut, bercambang putih
dan berpakain merah dengan sepatu bot, ikat pinggang hitam, dan topi
runcing lembut ini – menjadi bagian dari acara keluarga (untuk
mendisiplin anak-anak) dengan mengunjungi rumah-rumah disertai pembantu
berkulit hitam (Zwarte Pit) yang memikul karung berisi hadiah untuk anak
yang baik; tetapi karung itu juga tempat anak-anak nakal dimasukkan
untuk dibawa pergi. Yang sering kita lihat juga Natal dimeriahkan dengan
banyak cahaya lampu berkelap-kelip. Selain untuk menambah semarak
perayaan, ini juga memiliki pemahaman cahaya yang ada, maksudnya adalah
Kristus akan mengusir kuasa kegelapan.[5] Berbeda dengan tradisi
perayaan Natal di barat, perayaan Natal ritus timur banyak mengandung
aspek rohani seperti puasa, bermazmur, membaca Alkitab, dan puji-pujian.
Di Gereja-gereja Arab, boleh dibilang tidak ada perayaan Natal tanpa
didahului puasa. Gereja Ortodoks Syria melakukan persiapan Natal dengan
berpuasa selama 10 hari. Sementara di Gereja Ortodoks Koptik puasanya
lebih lama lagi, yaitu sejak minggu terakhir November. Jadi, sekitar 40
hari. Waktu iftar (buka puasa) pada tanggal 7 Januari pagi. Puasa
pra-Natal ini disebut dengan puasa kecil (Shaum el-Shagir). Meskipun
agak berbeda dalam tradisi, secara prinsip cara ini tidak jauh berbeda
dengan cara berpuasa Gereja-gereja Orthodoks lain.
Makna Lilin Dalam Natal
Dalam masa Natal, Lilin menggambarkan atau memberikan gambaran tentang
Kristus.[6] Kristus dilambangkan sebagai terang bagi dunia yang
gelap.[6] Di dalam Alkitabpun tertulis tentang terang, di dalam
Perjanjian Lama,Yesaya 9 : 1-6, “terang yang besar”, sedangkan di dalam
Perjanjian Baru, Yohanes 1 : 1-18,” terang manusia”. [6]
Bukan hanya di dalam peribadahan saja, di rumah-rumah dan di toko-toko
kerap di hias dengan lampu-lampu yang kelap-kelip, hal ini muncul sejak
zaman patristik sebagai gambaran akan terang yang mengalahkan kegelapan.
[6] Penggunaan lilin dan lampu-lampu kelap-kelip merupakan pengaruh
dari pesta cahaya Yahudi atau Hanukah. [6] Hari raya Hanukkah dirayakan
sekitar masa Adven dan Natal, dan terkadang sering diplesetkan dengan
istilah Natal Yahudi.[6]
Ekonomi
Natal biasanya merupakan stimulus ekonomi tahunan terbesar di berbagai
negara di dunia. Penjualan barang-barang meningkat tajam di berbagai
area retail, dan pada musim Natal orang-orang membeli berbagai hadiah,
dekorasi, dan persediaan Natal. Industri yang bergantung pada penjualan
di musim Natal antara lain kartu Natal, pohon Natal, dan lain-lain.
Selain kegiatan ekonomi terbesar, Hari Natal di berbagai negara Barat
merupakan hari paling sepi bagi dunia bisnis; hampir semua toko retail,
institusi bisnis dan komersial tutup, dan hampir semua industri berhenti
beroperasi. Studio-studio film merilis berbagai film berbiaya tinggi
pada musim Natal untuk menghibur orang-orang, yang sedang berlibur.
Sosial
Selama puasa, jemaat gereja-gereja Koptik, seperti Gereja Koptik Sayidah
el-Adzra’ (Santa Maria), di Madinat al-Tahrir, Imbaba, Kairo mempunyai
kebiasaan hanya makan sekali sehari dengan menu makanan semacam tempe
(dari kacang-kacangan), namanya tamiya atau falafel yang dimakan dengan
sepotong roti dan air putih. Karena itu, uang belanja yang biasanya
mereka belikan daging dan menu lumayan mewah lainnya dikumpulkan dan
diserahkan langsung kepada orang orang miskin yang dikoordinasi oleh
Gereja.
Sumber: id.wikipedia.org/wiki/Natal
Semoga Bermanfaat. Salam ( Kang Red / kangred.blogspot.com )
Home »
tips dan info
» Hari Natal
Hari Natal
Posted by king shot
Posted on 22.08
with No comments
Written by : Kang KanciL - Describe about you
Well Terima Kasih Atas Kunjungan Anda.
Join Me On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for visiting ! ::
0 komentar:
Posting Komentar